Buat hati.

Aku semakin meraba bayangmu dalam diam.
Semakin mencuba mendengus saat aku mulai sarat rindu pada kenangan semalam.
Di mana dia,hatiku yang lama?
Yang berbunga,bercambah dan berbuah.
Bukan membusuk bukan gugur.
Cuma entah bagaimana harus diungkapkan dalam sebentuk puisi tentang hati.

Mungkinkah aku bisa bahagia nantinya ini?
Katanya 'ya kau mampu bahagia.justeru pilihan org tualah yang paling mulia,paling benar,paling cocok,paling bisa membuatmu bahagia kelak.'

Dan semakin lama aku anggukkan itu,semakin lama aku cuba menerima dan sudah semakin dekat pada waktu nikah, hatiku pula semakin berbelah-belah.
Semakin menumpahkan darah.semakin ternganga lukanya.

Apa pun yang jadi nanti,
Doakan aku mirip kata-katamu.
Mirip pesan-pesanmu.

Bintang masih di posisi sama.
Tapi cara melihatnya nanti sudah berbeza.


Comments